Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Etika Berkendara Di Bali Untuk Wisatawan Asing

Jalanan di Denpasar


Hal pertama yang akan elo dapat saat tiba di Bali mungkin adalah rasa lelah dan rasa haus yang tak tertahankan akan nikmatnya  kelapa/mojito/bintang yang disajikan dengan es dan dinikmati saat udara sedang lembab dan hangat menyelimuti raga elo.


Hal kedua yang elo perhatikan kemungkinan besar adalah keadaan lalu lintas dan pengemudi. Seperti membunyikan klakson terus menerus, tidak ada batas kecepatan, orang tidak mematuhi marka jalur, dan pengemudi taksi membawa elo keliling kota biar tagihan elo naik.


Semuanya sangat kacau dan luar biasa, sampai elo menyadari ada aturan yang halus, atau mungkin lebih dari etiket. Yup, membunyikan klakson bukanlah tanda ketidaksabaran atau agresi, orang Bali tidak benar-benar berubah dari senyum dan hangat menjadi setan dan kasar di jalan. Mereka sebenarnya cukup bijaksana dan sebagian besar situasinya aman dan efisien. Berikut adalah ringkasan etika jalan di Bali dan juga beberapa pengalaman jalan di Bali yang unik.


Membunyikan klakson


Sulit untuk tidak merasa cemas saat mendengar 'suara klakson' dari belakang. Yang sebenarnya terjadi adalah membunyikan klakson merupakan isyarat sopan dari pengendara lain untuk memberi tahu bahwa elo sedang menyalip atau hanya indikator umum dan lembut bahwa elo berada di sekitar mereka. Klakson juga digunakan saat melewati tikungan dan persimpangan buta, membunyikan klakson yang sopan adalah suatu keharusan saat mencoba menavigasi jalan-jalan sibuk di Bali untuk keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.


Kemacetan di Area Pertokoan Denpasar

Macet


Sesuatu yang menurut gue menarik tentang lalu lintas di Bali adalah sifat dari kemacetan lalu lintasnya. Macet di sini tampaknya tidak dikaitkan dengan waktu atau hari tertentu dalam seminggu dan ketika saat terjadi, maka terjadilah macet. Kemacetan di lampu lalu lintas persimpangan empat arah biasanya macetnya diuraikan oleh seseorang yang melompat keluar dari mobilnya atau turun dari sepedanya untuk melakukan pengendalian lalu lintas yang sibuk.


Mentalitas baik seperti mengambil alih atas pengendalian masalah dan mengontrol suatu kelompok tak dikenal di jalan adalah sesuatu yang gue sukai dari orang Bali. Ini menunjukkan mentalitas baik mereka dipraktikkan.


Lampu lalu lintas


Hijau berarti saatnya jalan, Oranye berarti bersiap untuk berhenti atau jalan, dan merah berarti berhenti atau jika tidak berhenti maka seseorang pasti akan menabrak elo bisa dari belakang, samping dan sebrang jalan. Ukur perhentian elo sambil memastikan pengendara di belakang elo melambat bersama elo.


Kedipan lampu depan


Di dunia Barat, kedipan lampu depan adalah sinyal umum bagi pengendara lain untuk mengurangi kecepatan saat polisi berada di dekatnya. Di Bali di mana jalan dua arah sebenarnya tidak cukup lebar untuk dua mobil, sinyal ini umumnya berarti “gue duluan ya mas”.


Terjebak di belakang "truk tanah dan truk pasir"


Tidak ada gangguan yang lebih besar daripada terjebak di belakang salah satu truk kuning besar pengangkut tanah saat mengendarai motor matic dan sepeda motor bebek tanpa kesempatan untuk mendahului (sering terjadi di Jalan Uluwatu). Partikel kecil, dan beberapa yang tidak terlalu kecil dari tanah multi-warna beterbangan di wajah elo dan pertama-tama menempel di mata elo dan kemudian jauh ke dalam pori-pori wajah elo.


Yang juga perlu diperhatikan adalah serangga-serangga kecil yang berterbangan di udara saat matahari terbenam di jalan-jalan yang terletak di dekat sawah. Cobalah untuk selalu menggunakan helm dengan pelindung!


Juru Parkir Di Denpasar

Petugas Parkir


Mereka ini adalah orang-orang ceria yang menanyakan kabar elo, dari mana asal elo, elo memberi mereka 2000 rupiah (20c) untuk parkir di tempat parkir mereka dan mereka tidak bisa melakukannya cukup untuk elo aja.


Mereka bahkan datangi elo untuk menagih biaya jasa, menyelamatkan elo dari mesin tiket parkiran resmi. Biaya semurah 2000 rupiah akan menanggung parkiran kedaraan elo sepanjang hari. Gue membayangkan parkir beberapa hari untuk waktu yang lama, kira-kira apa yang akan terjadi?. Kayaknya sih, tukang parkirnya tidak akan pernah melupakan wajah, sepeda atau mobil mana yang menjadi milik siapa dan bahkan akan memandu elo keluar dari tempat elo parkir.


Motor Matic Angkut Gerobak Baso Ikan

Muatan Motor Matic


Bagi kami yang tumbuh dengan kenyamanan dari kendaraan pengangkut orang massal, mobil tipe hatchback dan sistem penggerak empat roda, kami tidak pernah berhenti kagum dengan daya angkut sebuah motor matic.


Berikut adalah daftar singkat dari beberapa hal gila yang pernah gue lihat sendiri atau dengar atas muatan yang diangkut dengan motor matic - mulai dari gerobak yang kayak dapur (cukup umum dijumpai), sapi, 5 orang polisi, 8 kursi makan, hiu macan, 8 papan selancar . Jika ada kemauan, orang Bali akan menemukan jalan.


Apa yang gue sukai saat berada di jalan-jalan di Bali adalah sensasi yang membuat elo merasa bahwa elo hidup di Indonesia yang 'asli'. Aturan-aturan ini tidak diberlakukan untuk turis, itu hanya bagaimana penduduk setempat menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Apa yang gue lihat adalah sikap 'Jika hidup memberi elo lemon' yang menjadi ciri khas orang Bali. “Ya, memang jalanan kami jelek, tapi kami bekerja sama untuk membuatnya bekerja untuk kami”.

Argo Candra
Argo Candra "You have to believe in yourself.” ― Sun Tzu, The Art of War

Post a Comment for "Etika Berkendara Di Bali Untuk Wisatawan Asing"